Langsung ke konten utama

First Cerpen...belum ada judul, belum rampung juga, masih berlanjut kok..


Rintik hujan membasahi kaca jendela kendaraan yang ku tumpangi ini. Bus jurusan Samarinda – Kutim terus melaju, padahal hujan dengan asyiknya mengguyur jalanan yang naik turun bak bukit transversal. Aku duduk dengan memeluk tas ranselku yang hanya besar ukurannya, namun isinya tidak sebanding, ya aku tidak membawa semua pakaian karena kurasa hanya sebentar saja. Ya kurasa. Ku keluarkan jaket tebal berbulu berwarna merah yang kubeli di Filipina tahun lalu saat memenangkan sebuah undian. Untuk sekadar menghangatkan diri, dari dinginnya suhu malam ini.
Perjalanan Samarinda – Kutim menghabiskan waktu 6 jam, ya 6 jam untuk aku berdiri tepat di depan halaman rumah di kampungku. Aku melihat kondisi dalam bus, penumpang-penumpang lain sudah banyak yang tertidur, dengan didukung cuaca yang mengiringi perjalanan kami. Sungguh ya Tuhan, ini baru setengah perjalanan. Bus yang ini sebenarnya mengalami keterlambatan, yang awalnya berangkat jam 5 sore harus berakhir dengan jam 6, sungguh waktu memang hal yang berharga, ada sebagian tadi di terminal yang protes tidak mau tahu, sehingga beberapa dari mereka memilih untuk tidak menaiki bus yang tidak disiplin ini. Teman dudukku di bus ini seorang lelaki yang jika di kira-kira usianya 4 tahun lebih tua dari angka 22 yang menggenapi diriku ini.
Entah, angin hujan ini sebuah sihir atau apa, dia meniupkan udara di sela-sela rinai hujan untuk menghimbauku ikut tertidur. Sejujurnya hatiku menahan, jangan sampai aku tidur disaat perjalanan seperti ini, mengingat aku hanya seorang diri, takut terjadi apa-apa. Tapi, mataku ini otot-otonya mengendur menegang seolah tak bisa di ajak kompromi. Sungguh aku benci. Mengingat aku sebenarnya kelelahan juga, setengah hari kuliah, kemudian pergi ketempat kerja, dan tiba-tiba mendapat panggilan dari Abang Faris, bahwa ibu akhir-akhir ini sedang mengalami gangguan. Abang bilang kadang ibu berbicara sendiri di telepon, menyeberang dengan memanggil-manggil nama seseorang kemudian mengejarnya, dan saat ditanyai ibu bilang tidak ada yang perlu di khawatirkan, tidak ada apa-apa.
Ya Tuhan, ada apa dengan ibuku ? apakah beliau merasa kesepian karena anak-anaknya, terutama anak perempuannya tidak berada di sisi ibu..Ku akui ibu saat ini hanya tinggal dengan Abang Faris dan Farhan, adikku. Kami 4 bersaudara, dengan Mbak Fiona yang sudah menikah dengan seorang pegawai kantoran dan akhirnya tinggal beda pulau dengan kami. Untuk mengunjungi ibu saja kadang setahun sekali, di karenakan juga pengeluaran biaya yang harus di pertimbangkan. Kemudian Abang Faris, sejak dahulu kakakku yang ini telah berjanji untuk selalu berada di sisi ibu, tak mau meninggalkannya, oleh sebab itulah abang memilih mendirikan usaha sembako di sebelah rumah. Selanjutnya hadir Farhan, dia baru kelas 1 SMA, tapi bukan dikarenakan dia anak bungsu harus manja, tidak sungguh tidak. Farhan anak yang ulet, sepulang sekolah dia membantu abang menjaga toko, kemudian sore hari dia melakukan pekerjaan rumah, menyeterika bajunya dan baju abang juga ibu, mencuci pakaian, menyapu daun-daun nangka, mangga dan rambutan yang berguguran.
Aku merasa seolah-olah aku tidak bisa melakukan apapun untuk ibu, aku kuliah juga karena beasiswa, dan uang hasil kerja paruh waktuku, sebagian ku sisihkan untuk ibu, biaya tambahan kuliah, dan fasilitas diriku sendiri. Tapi, aku malu pada abang dan Farhan, harusnya aku dan Mbak Fiona yang ada di sisi ibu, tapi kami malah pergi jauh-jauh. Dulu aku pernah bertanya saat Mbak Fiona dipaksa ibu kuliah di luar pulau, ibu bilang, ‘‘Jadilah wanita berkarir di luar sana, cari uang banyak- banyak, berbuat baiklah, jangan sampai kamu dipandang rendah nanti, jangan mengulangi nasib ibu nak.’’
Itulah jawaban yang dilontarkan ibu saat aku bertanya di usiaku yang 12 tahun itu. Kini 10 tahun berlalu, aku sudah bisa dikatakan setelah lulus kuliah akan mendapat tempat yang mapan. Tapi, aku akan memboyong ibu untuk ikut denganku, aku ingin hidup dengan ibu. Sejak kecil, sejak Mbak Fiona umur 11 tahun bapak sudah tak pernah terlihat lagi, disaat kami semua hendak berpamitan berangkat sekolah. Ibu bilang, bapak akan kembali, untuk mengangkat kerasnya kehidupan kita, ibu bilang bapak pergi ke tempat yang jauh. Tapi, kini 15 tahun sudah berlalu, cerita itu sudah lama. Kami tak mau membuka luka di hati kami semua, apalagi ibu, yang saat itu harus menjadi tulang punggung keluarga dengan Farhan yang masih bayi. Sebab itulah, sampai sekarang kami tidak pernah bertanya dan mencari tempat jauh yang bapak tuju itu sebenarnya ada dimana. Bahkan, di depan Farhan kami harus berbohong bahwa bapak meninggal karena sakit.
Ya Tuhan, itu hidupku..Ah, mataku semakin mengantuk saja meningat gambaran hidup kami. Izinkan aku tidur sebentar saja, untuk mengisi tenaga, dan izinkan aku terbangun kembali untuk memeluk ibu, abang, dan adikku.
Pukul 01.05 Wita, aku terbangun dengan tubuh yang di guncang-guncang oleh kondektur bus, katanya aku mau diantar sampai mana. Kurasa aku tertidur dengan waktu lama, hingga tak sempat mengucapkan salam perpisahan dengan teman dudukku tadi, ah, memangnya sebelumnya kami salam sapa apa ? tapi, tadi dia meminta izin kepadaku, apa boleh dia duduk di sebelahku..Fanya, Fanya,,
Kukatakan pada kondektur, untuk mengantar sampai Terminal Serampai. Aku mengirim sms kepada abang untuk menjemputku disana. Sesampanya di terminal sekitar 7 menit aku menunggu akhirnya datang juga, tapi itu bukan abang. Ya ampun adikku jam segini masih sempat-sempatnya menjemputku. Aku melontarkan maaf karena merepotkannya. Farhan bilang, abang sudah tidur dan dia melihat pesan singkat dariku dan dirinya pun bergegas untuk menjemputku.
Saat sampai di halaman rumah, ternyata banyak kemajuan, cat rumah sudah berubah lebih berwarna, toko abang semakin diperbesar, sangat jauh dengan 6 bulan kedatanganku yang lalu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jawaban Soal Wakaf dari Buku PAI..

1. Arti wakaf secara bahasa adalah.. a. Menjaga d. Do‟a b. Bersih / suci e. sedekah c. Menahan 2. “Menahan suatu benda dan membebaskan / mengalirkan manfaatnya” kalimat tersebut adalah pengertian wakaf secara. … . a. Bahasa b. Ulama c. Qiyas d. Ijma‟ ulama e. Syar‟i 3. Wakaf disebut sedekah jariah karena... a. Pahalanya paling besar b. Ada manfaatyna bagi orang lain c. Pahala wakaf itu akan mengalir terus ke orang yang berwakaf d. Wakif akan disenangi masyarakat e. Hikmah wakaf dapat menghilangkan kesenjangan social 4. Berikt ini termasuk rukum wakaf, kecuali.. a. Orang yang mewakafkan b. Orang yang menerima wakaf c. Wali d. Barang yang diwafkan e. Sigat / ikrar wakaf 5. Berikut ini Syarat wakaf   kecuali... a. Harta wakaf harus diserahkan selama lamaya b. Harta wakaf tidak boleh ditarik kembali oleh ahli warisya c. Harta wakaf boleh digunaan utuk kepentingan yag lain dari tujuan orang yang memberi wakaf asalkan untuk kep

Laporan Praktikum Pembuatan Sabun Batangan

Laporan Praktikum Kimia Pembuatan Sabun Batangan Disusun Oleh : Dea Prinastithi Dewi Ghina Zulfatunnisa M. Fajrian Nur Idrus M. Aqil Maulana Tristania Kusumawardhani Zhangswe Ariandina Putri XI MIPA 4 SMAN 10 Samarinda Tahun Ajaran 2014/2015 I.                    Dasar Teori : Sabun adalah garam alkali dari asam-asam lemak yang merupakan keperluan penting di dalam rumah tangga sebagai alat pembersih dan pencuci. Kandungan zat-zat sabun juga bervariasi sesuai dengan sifat dan jenis sabun. Sabun dihasilkan oleh proses saponifikasi, yaitu hidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol dalam kondisi basah. Pembuat kondisi basa yang biasanya digunakan adalah NaOH dan KOH. Asam lemak yang berikatan dengan natrium atau kalium inilah yang dinamakan sabun. Sabun berdasarkan jenis dan fungsi yaitu transparant soap, castile soap, deodorant soap, acnes soap, cosmetic soap, superfatted soap, oatmeal soap,

Kimia (MONOGLISERIDA) Aciyeee :D

MONOGLISERIDA Monogliserida merupakan istilah untuk gliserida dimana satu molekul gliserol telah membentuk satu ikatan ester dengan satu molekul asid lemak . Istilah rasmi digunakan dalam kelaziman moden untuk monogliserida adalah monoasilgliserol .   Monoasilgliserol ini boleh membentuk sama ada 1-monoasilgliserol atau 2-monoasilgliserol, bergantung kepada kedudukan ikatan ester dalam moieti gliserol ini. Monoasilgliserol boleh dihasilkan dengan pelbagai cara dengan menggunakan proses kimia perindustrian atau secara biologi. Secara biokimianya, ia biasanya terbentuk sama ada melalui hidrolisis ber enzim asid lemak daripada diasilgliserol melalui tindak balas diasilgliserol lipase atau sebagai perantaraan dalam pengasilan gliserol untuk membentuk lemak.   Monoasilgliserol (monogliserida) dikenal luas sebagai emulsifier pada industri pangan, farmasi, dan kosmetik. Monogliserida dapat diproduksi dari minyak salah satunya minyak sawit . Emulsifier hampir seluruhnya me