Baik Dan Buruk Tradisi Ngabuburit
Dalam bulan suci romadhon, dimana semua umat muslim
membersihkan diri,menyucikan jiwa,dan menahan segala syahwat baik secara
langsung maupun tidak langsung.Keistimewaannya adalah kita menjalankan ibadah
puasa 1 bulan penuh, yang dimulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Siapa yang tidak mendambakan bulan romadhon ? tentulah kita semua senantiasa
menantikannya,karena hanya datang sekali dalam setahun. Dan Rasulullah pun
bersabda ‘’Barangsiapa yang mendambakan bulan romadhon.Maka diharamkan baginya
api neraka menyentuhnya kelak di akhirat.’’Sungguh bulan penuh berkah bagi kita
semua. Dan di bulan ini,banyak sekali kemeriahan kegiatan yang tentunya kita tunggu-tunggu. Mulai
dari sahur, sholat tarawihnya,jajanan yang beraneka ragam,dan yang paling utama
tentulah berkah dan pahala mengejar ridho Allah SWT.
Jika ada yang namanya berpuasa,tentulah akan ada pula
yang namanya berbuka puasa.Ya,buka puasa merupakan puncak dari puasa itu
sendiri.Setelah seharian penuh menahan segala lapar,haus,penat,dan nafsu
jiwa,juga emosi kita.Maka semua itu akan terbayar dengan yang namanya buka puasa.Namun,jangan beranggapan setelah
berbuka kita mau marah-marah , makan sebanyak-banyaknya , dan melakukan segala
sesuatu dengan nafsu yang bergejolak seenaknya sendiri. Hal itu sangatlah
disalahkan. Karena,disinilah faedahnya berpuasa, kita diajarkan menahan agar
kita terbiasa bersabar dan berlapang jiwa juga pikiran.
Namun,topik pembahasan kita kali ini adalah
ngabuburit. Satu kata yang sudah tidak asing lagi di dengar di telinga
masyarakat kita. Terutama dalam bulan romadhon,tentulah kata ini sering
disebut-sebut.Walaupun puasa dilaksanakan oleh seluruh umat muslim sedunia. Akan
tetapi, kata ngabuburit ini hanya di temukan di Indonesia,ya seperti inilah
tradisi kita. Dari info-info yang saya temukan orang Indonesia sendiri bahkan
tidak tahu kapan kata ngabuburit ini menjadi popular. Sebenarnya apa definisi
dari kata ngabuburit itu sendiri ? bagaimana hukumnya dalam al-qur’an dan
al-hadist ? Banyak orang yang sering menyebut-nyebut ngabuburit tanpa mencerna
terlebih dahulu definisi dari arti kata tersebut. Disinilah saya akan
membahasnya.
Sebenarnya ngabuburit berasal dari bahasa Sunda yang
asal katanya Burit menurut kamus artinya senja atau sore. Ngabuburit adalah
berjalan-jalan sore menanti berbuka puasa. Keberadaannya tidak terdapat dalam
Al-qur’an dan Al-hadist , bahkan Rasulullah SAW tidak pernah melakukan hal
tersebut. Akan tetapi ngabuburit memanglah tradisi masyarakat kita,yang sudah
turun temurun dan kental diterima oleh masyarakat Indonesia.Biasanya tradisi
masyarakat ketika ngabuburit ada yang jalan-jalan sore sambil membeli jajanan
ta’jil di pinggir pinggir jalan, ada yang mengadakan konser bareng,contohnya
ngabuburit bareng SLANK,ada pula yang buka bersama dengan teman-teman satu
sekolah, dan begitu banyak ragam cara masyarakat dalam mengisi ngabuburit.
Akan tetapi, ternyata ngabuburit masuk daftar
kesalahan-kesalahan seputar berbuka puasa, mengapa ? karena, kebanyakan dari
kegiatan ngabuburit diisi dengan kegiatan yang sia-sia. Mulai dari nongkrong,
berkumpul bersama teman-teman, jalan-jalan, berburu makanan untuk berbuka dll.
Seandainya kegiatan ngabuburit diisi dengan kegiatan yang positif, maksudnya
disini kegiatan yang dapat menambah amalan kita selama berpuasa dan yang tidak
melanggar syariat. Misalnya saja menjadikan acara ngabuburit sebagai ajang “cuci mata’’, mengobrol yang tidak
bermanfaat sama sekali bahkan kebanyakan membicarakan keburukan orang, dan
hura-hura dengan lawan jenis. Apalagi remaja seperti kita. Tentulah suka dengan
hal yang berbau seperti itu.
Dan cara mengisi ngabuburit dengan kegiatan semacam
itu sudah banyak sekali ditemukan. Remaja perempuan berboncengan naik motor
dengan pacarnya, yang tentunya seorang laki-laki. Niatnya ngabuburit, namun hal
itu saja sudah mengandung kemudharatan dan dipandang pun tidak
baik.Teman-teman, bukankah sebelum berbuka keadaan kita masih dalam berpuasa.
Ingatlah bahwa puasa tidak akan sempurna, bahkan akan menjadi sia-sia jika kita
tidak menjaga diri dari kemaksiatan dan hal yang sia-sia.Rasulullah SAW pun
bersabda :
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta
dan perbuatan yang terlarang, maka Allah SWT tidak butuh ( atas perbuatannya
meskipun ) meninggalkan makan dan minumnya.” ( Hadis Riwayat Bukhari )
“Puasa bukanlah dari makan dan minum semata, tetapi
puasa menahan diri dari perbuatan sia-sia dan keji.” ( Hadis Riwayat Ibnu Khuzaimah
& Al-Hakim ).
Secara umum kegiatan ngabuburit bisa menghidupkan
perekonomian dengan ramainya orang jalan-jalan di mall atau pusat perbelanjaan,
maka pedagang jadi “marema” karena tidak sedikit yang ngabuburit sambil
belanja. Banyak kaum muslim yang buka bersama di mall atau kafe-kafe, rezekipun
didapat oleh para pedagang jajanan termasuk pedagang kaki lima yang menjual
aneka jajan. Ngabuburit dengan cara jalan-jalan tanpa tujuan hukumnya mubah
tapi manfaatnya tidak ada hanya buang-buang waktu saja. Kecuali ada niat dan
tujuan misalnya kita jalan-jalan sambil bersilaturahmi dengan tetangga. Namun,
ada hal yang lebih berguna dan menjadi amal ibadah bagi umat muslim dalam acara
ngabuburit. Seperti I’tikaf, tadarus membaca,mempelajari,serta memahami isi
Al-qur’an, membaca buku baik-baik buku keagamaan, mendengarkan lantunan
ayat-ayat suci Al-qur’an dan berzikir. Dengan mengisi waktu sebelum berbuka
puasa dengan hal-hal yang meningkatkan iman,dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Insyaallah puasa yang kita jalankan pun di jabbah oleh Allah SWT, mendatangkan
berkah, dan semoga kita mendapatkan malam yang lebih baik dari seribu bulan
yaitu Lailatul Qodar…Amin.
Komentar
Posting Komentar