INDONESIA YANG JAUH
Oleh Zhangswe A Putri
'' biarpun saya pergi jauh
tidak kan hilang dari kalbu
tanahku yang ku cintai
engkau ku hargai.''
Mendengar kutipan lagu tersebut seolah-olah mengingatkan kepada kita bahwa dimana pun kita berpijak,janganlah lupa dengan tanah air yang merupakan tempat asal kita.Inonesia memang terbilang sebuah negara yang kaya akan pulaunya bak zamrud khatulistiwa.Yang menghiasi dari Sabang sampai Merauke dengan bentuk-bentuk pulau yang unik dari ketinggian.Namun,apakah keindahan pulau-pulau itu sama dengan keindahan mereka yang ada di dalamnya ? Indonesia memang bukan sebuah negara yang pulaunya menyatu,tetapi pulau-pulau di indonesia dipisahkan oleh lautan yang luas terbentang.Inilah mengapa masih banyak sekali rasa ketidakadilan yang dirasakan oleh masyarakat yang nantinya akan memicu krisis nasionalisme pada jiwa-jiwa kita.
Contohnya saja daerah di perbatasan,yakni Pulau Bras yang merupakan pulau terluar indonesia,akan tetapi masuk dalam Provinsi Papua.Bagi kita nama pulau ini memang terdengar asing.Namun,kekayaan sumber daya alamnya luar biasa yang terkandung di dalamnya.Pulau Bras memiliki keistimewaan,yakni pulau tersebut memiliki ekosistem mangrove dan coral yang dapat membantu mengurangi abrasi pantai,Tak hanya itu Pulau Bras juga menyimpan potensi perekonomian hasil laut seperti jenis-jenis teripang yang beragam,potensi tambak yakni udang,dan juga daratan yakni pohon kelapa.Sebenarnya Pulau Bras merupakan sebuah sumber devisa bagi negara indonesia untuk dijadikan tempat pariwisata dengan hamparan pasir putihnya tersebut.Sayangnya pemerintah indonesia belum memiliki program akan hal semacam itu.
Pulau Bras bukanlah sebuah pulau yang tidak berpenghuni akan tetapi Pulau Bras memliki penduduk yang merupakn masyarakat biak yang bermigrasi dari Papua.Mata Pencaharian mereka menyesuaikan dengan kondisi wilayahnya,yakni menjadi nelayan.Perlu diketahui bahwa penduduk Pulau Bras lah yang membuat ukiran suku asmat yang dikenal oleh dunia internasional.Lalu bagaimana dengan nasionalisme penduduk di Pulau Bras tersebut ? Ternyata mereka apat dikatakan memiliki rasa nasionalisme yang kukuh dalam jiwanya,mereka masih cinta indonesia.Padahal mereka merupakan indonesia yang jauh,bukan berarti dibuang.Akan tetapi,mereka ibarat jauh di mata,dekat di lambang,jauh di hati.Betapa tidak,penduduk yang ada di Pulau Bras masih kesulitan dalam sarana transportasi an komunikasi,bidang kesehatan dan pendidikan pun apalagi.Tak dapat dibayangkan pendeta disana meraup pekerjaan secara sekaligus.Sebagai pendidik,juga dijasa kesehatan.Tak jarang ibu-ibu melahirkan di sana menggunakan jasa dukun bayi.
Pendidikan yang ada di Pualu Bras pun baru Sekolah Dasar (SD).Jenis penyakit yang sering melanda pulau ini adalah malaria.Hal tersebut terjadi karena kurangnya perhatian pemerintah indonesia padahal mereka yang ada di dalamnya masih ''mencintai'' dan ''menghargai'' indonesia.Seperti air susu dibalas dengan air tuba.Harusnya di era kemajuan perkembangan sektor ekonomi dunia saat ini.Pemerintah Indonesia perlu memperhatikan dan memberdayakan penduduk di Pulau Bras karena jika dilihat-lihat sebenarnya mereka adalah pulau yang bermartabat.Apalagi dalam program visi inonesia masa depan.Bukan hanya daerah-daerah ataupun pulau-pulau yang terkenal saja terus dikembangkan tetapi,juga pulau-pulau perbatasan terluar indonesia yang memiliki potensi luar biasa tersebut.Perlunya pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah tersebut agar tenaga medis dan jasa bisa membantu penduduk di sana.Semoga dengan terbentuknya susunan kabinet pemerintah yang baru dapat membawa pulau semacam Pulau Bras mendapat lebih dari pemerintah.Kita ini satu bangsa,satu tanh air,an satu cita,harusnya perhatian itu juga satu merata.Untuk masyarakat indonesia bukan hanya di jantung indonesia tapi juga di urat-urat nadi Indonesia.
Komentar
Posting Komentar