TUGAS
RESUME INVERTEBRATA
Disusun
Oleh :
Zhangswe
Ariandina Putri (201610070311018)
Biologi
II-A
Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang
2017
Phylum Coelenterata
Coelenterata
berasal dari bahasa Yunani : Koilos + enteron; Koilos = organ, Enteron = usus,
sering disebut dengan hewan berongga. Coelenterata merupakan hewan yang tidak
memiliki usus yang sesungguhnya dan tidak memiliki rongga tubuh yang sebenarnya
(coelom), yang dimiliki hanyalah sebuah rongga sentral yang ada di dalam tubuh
yang disebut coelenteron. Coelenteron merupakan alat yang berfungsi ganda,
yaitu sebagai alat pencerna makanan dan sebagai alat pengedar sari makanan ke
seluruh bagian tubuh.
Ciri-ciri
khusus pada Coelenterata adalah :
1. Tubuh
radial simetris, ada yang berbentuk silindiris, globular, maupun spherikal
2. Lapisan
tubuh bersifat diploblastis
3. Tubuh
hanya dilengkapi dengan mulut, tidak memiliki anus, dan disekitar mulut
dikelilingi oleh tentakel-tentakel yang berfungsi sebagai alat penangkap
mangsa, alat penggerak dan alat pertahanan
4. Saluran
makanan belum sempurna, berupa rongga gastrovaskular
5. Sistem
saraf sangat sederhana (primitif), berupa anyaman sel-sel saraf yang tersebar
secara difus (belum mempunyai pusat susunan saraf)
Phylum
Coelenterata dibagi menjadi 3 klas, yaitu :
1. Kelas
Hydrozoa
Hydra merupakan polip yang hidup
soliter, hidup di air tawar, dapat berpindah tempat, tetapi biasanya terikat
atau melekat pada suatu obyek. Tubuhnya berbentuk silindiris dan dapat
dijulurkan serta dapat dipendekkan. Secara struktur dan fungsinya, hydra
memiliki ujung bawah tubuh yang tertutup dan disebut denga cakram basal yang
berfungsi sebagai alat gerak dan alat pelekat. Ujung atas tubuh merupakan
bagian-bagian yang berbentuk konus (jantung) dan ujungnya terbuka yang disebut
mulut dikelilingi oleh 6 atau 10 buah tentakel. Bagian tubuh yang terletak
diantara mulut dan cakram basal disebut dengan tangkai tubuh. Mulut bermuara
dalam suatu rongga yang disebur rongga gastrovaskular atau enteron berfungsi
untuk mencerna makanan dan mengedarkan sari-sari makanan keseluruh bagian
tubuh. Hydra tidak memiliki organ khusus untuk pernafasan, pembuangan hasil
ekskresi, juga tidak mempunyai darah dan sistem peredaran darah. Dinding tubuh
Hydra merupakan dinding yang tipis yang menjadi tempat pertukaran zat secara
langsung dengan dunia luar secara difusi dan osmosis. Gerak Hydra dapat dibagi menjadi
8 pola gerakan, yaitu : (1) gerak spontan; (2) gerak seperti ulat kilan; (3)
gerak merayap; (4)gerak salto; (5) gerak memanjat; (6) gerak mengapung; (7)
gerak melayang; dan (8) gerak meluncur.
2. Kelas
Scypozoa
Scypozoa berasal dari bahasa Yunani,
skyphos + zon (skyphos = mangkok, zoon = zoa = hewan). Scypozoa adalah hewan
yang memiliki bentuk tubuh seperti mangkok. Scypozoa juga menunjukkan gejala
metagenesis atau pergiliran keturunan, antara fase polip dengan medusa. Dalam
penampilan fase medusa atau ubur-ubur yang menonjol, sedang pade fase polip
tidak. Bentuknya kecil dan jarang sekali ditemukan. Contoh hewannya adalah Obelia dan Aurelia.
3. Kelas
Anthozoa
Anthozoa
berasal dari bahasa Yunani, anthos + zoon = zoa (anthos = bunga, zoa = hewan)
yang berarti hewan yang menyerupai bunga. Semua anggota kelas ini hidup di
dalam laut, yaitu di daerah pantai dampai pada kedalaman 6000 meter dpl, mereka
merupakan polip yang menetap dengan meletakkan diri pada suatu obyek yang
terdapat di dasar laut. Fase medusanya telah mengalami reduksi, sehingga hanya
memiliki fase polip saja. Dibedakan menjadi dua sub-kelas, yaitu (1) Sub Kelas
Alcyonaria (Octorocallia) dan (2) Sub kelas Zoantharia (Hexacorallia). Contoh
hewan kelas ini adalah anemon laut, koral batu, dan koral tanduk.
Phylum Platyhelminthes
Platyhelminthes
berasal dari bahasa Yunani, platy + helminthes; (platy = pipih, helminthes =
cacing). Cirri-ciri dari phylum platyheminthes yaitu :
1. Tubuh
bilateral simetris, dan tidak bersegmen
2. Arah
tubuh ada anterior dan posterior serta arah dorsal dan ventral
3. Lapisan
tubuh bersifat triploblastis
4. Epidermis
lunak dan bersilia, atau tertutup oleh cuticula dan dengan slat penghisap atau
kait untuk melekatkan diri pada hospes
5. Alat
pencernaan makanan berupa sistem gastrovaskular
6. Tidak
memiliki skeleton, sistem cardioovaskuler, dan alat respirasi
7. Sistem
syaraf berupa tangga tali dari anterior ke posterior
8. Tubuhnya
dilengkapi dengan gonad dan mempunyai saluran tetap, juga alat kopulasi khusus
9. Tidak
memiliki rongga tubuh yang sebenarnya (ancolcomata)
10. Alat
kelamin masih hermaprodit atau belum terpisah
Phylum
Platyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas yaitu :
1. Kelas
Turbellaria (Cacing pipih), yang
dibagi menjadi 5 ordo, yaitu : 1) Ordo Acoela; 2) Ordo Rhabdocoela; 3) Ordo
Alloecoela; 4) Ordo Tricladia; 5) Ordo Polycladida. Contoh kelas Turbellaria
adalah Planaria atau Dugesia (Euplanasia)
2. Kelas
Trematoda (Cacing hisap), dibagi
dalam 2 ordo yaitu, 1) Ordo Monogenea; 2) Ordo Digenea. Contoh : Fasciola hepatica
3. Kelas
Cestoda (Cacing pita), tubuh cacing
pita disesuaikan dengan kehidupannya yang bersifat parasit, karena golongan
cacing ini semua bersifat entoparasit, umumnya dengan beberapa hospes
berganti-ganti. Contoh : Taenia solium
dan Taenia saginata.
Phylum Nemathelminthes
Nemathelminthes
berasal dari bahasa Yunani, nema = benang; helminhes = cacing. Tubuh Nemathelminthes
bentuknya bulat panjang dengan permukaan tubuh yang halus dan mengkilat.
Hidupnya ada yang di air tawar, air asin, di dalam tubuh hewan, tumbuhan bahkan
juga hidup di dalm tubuh manusia. Cirri-ciri umum dari Nemathelminthes, yaitu :
1. Tubuh
berbentuk bulat panjang atau silindiris (filiform) dengan ujungnya yang
berbentuk bulat atau conus, bilateral simetris dan tidak bersegmen
2. Terdapat
rongga tubuh yang dibatasi oleh mesoderm disebut dengan pseudocela
3. Tractus
digestifus terdiri atas mulut, esophagus, intestinum, dan anus
4. Sistem
digestoria dan sistem cardiovskuler sudah terpisah
5. Tidak
ada sistem respirasi
6. Organ
ekskretoriusa terdiri atas canalis atau sel-sel glanduler
7. Ada
yang hidup secara parasit dan ada pula yang hidup bebas
8. Sistem
nervorum (sistem saraf) terdiri atas ganglion cerebrale (2 kelompok sel-sel
saraf dengan commissura) dan bekas saraf longitudinal (truncus nervosus) ada
2-3 buah
9. Kebanyakan
bersifat gonochoristis
Phylum
Nemathemlinthes terdiri dari 2 kelas, yaitu :
1. Kelas
Nematoda
Nematoda
adalah cacing yang bentuknya seperti benang, kebanyakan hidup bebas dalam tanah
atau air, secara morfologi tubuhnya berbentuk bulat panjang atau silindiris dan
dalam penampang melintangnya berbentuk sirkuler. Pada jantan bagian ventralnya
terdapat specula dan bursa, sedangkan pada betina tidak ada. Tubuh cacing
jantan umumnya melengkung, sedangkan pada betina tubuhnya lurus. Kebanyakan
Nematoda bersifat gonochoristis. Testis menghasilkan spermatozoa, ovarium
menghasilkan ovum, dan fertilisasi berlangsung secara intern, sesudah kopulasi.
Dalam perkembangan embrionya terdapat beberapa stadia, yaitu :
a) Stadium
morula, berbentuk ellipsoid
b) Stadium
blastula
c) Stadium
gastrula, dengan cara invaginasi terbentuk stomodaeum, dan embrio memanjang
d) Stadium
cacing muda yang berubah menjadi dewasa
Macam-macam
cacing dari kelas Nematoda seperti Turbatrix
aceti, Ascaris lumbricoides, Heterakis gallinae, Enterobius vermicularis, Strongyloides
stercoralis, Ancylostomun duodenale,
dan Wucheria bancrofti.
2. Kelas
Acantocephala
Ciri-ciri
yang terdapat pada cacing ini adalah :
1. Terdapatnya
duri pada bagian kepala
2. Hidup
di dalam usus vertebrata dan biasanya melekat pada dinding usus dengan belalai
bengkok serta kait duri
3. Panjang
tubuhnya hanya beberapa millimeter dan ada yang mencapai 50 mm
4. Memiliki
alat pencernaan makanan dimana makanannya dihisap melalui tubuh hospesnya
5. Jenis
kelaminnya terpisah dan mempunyai sistem reproduksi yang kompleks
6. Hospes
perantaranya adalah Crustacea dan Insecta. Sebagai contoh : Neoechinorhynchus emydis yang terdapat
pada hewan penyu.
Phylum Annelida
Annelida
berasal dari kata annulus = cincin kecil; dan oidos = bentuk, sehingga Annelida
adalah cacing yang bentuknya seperti cincin kecil. Tubuhnya bersegmen-segmen,
hidup di dalam tanah yang lembab, dalam lautan daan dalam air tawar. Hidup
secara bebas dan bersifat komensalisme pada hewan-hewan aquatis, dan ada juga
yang parasit pada hewan vertebrata. Ciri-ciri umum antara lain, yaitu :
1. Tubuh
bilateral simetris, panjang dan bersegmen-segmen
2. Ada
alat gerak berupa rambut-rambut kuku (setae) pada tiap segmen (tidak terdapat
beberapa bentuk)
3. Rongga
tubuh, saluran pencernaan makanan dan dinding tubuhnya merupakan coelom yang
sebenarnya dilapisi oleh epidermia dan biasanya disebut peritomium
4. Tubuhnya
terbagi atas ruas-ruas yang sering disebut metameri
atau somit (gelang)
5. Pada
baian anterior terdapat ruas prae-oral, yang disebut prostomium
6. Sistem
saraf terdiri atas sepasang ganglion, tiap-tiap ganglion dihubungkan oleh
sepasang saraf sehingga disebut sistem saraf tangga tali
7. Tubuh
dilapisi oleh lapisan kutikula yang licin, terletak di atas ephitelium dan
bersifat galnduler, tetapi tidak berasal dari kitin
8. Pada
rongga tubuh terdapat sekat kitin yang disebut septum.
Phylum
Annelida dibagi menjadi 3 kelas yaitu :
1. Kelas
Chaetopoda yang dibagi menjadi ordo Polychaeta, dan Oligochaeta contohnya
adalah Lumbricus terrestris.
2. Kelas
Archianellida, merupakan Annelida laut yang kecil dan tidak memiliki setae
serta tidak memiliki parapoda. Contoh : Pollygordius
appendicalatus
3. Kelas
Hirudinae, merupakan Annelida pipih dorso-ventral, tidak mempunyai prostomium.
Mempunyai alat penghisap dan terdiri atas 32 segmen, hermaprodit, dan coelomnya
kecil. Contoh : Hirudo medicinalis
Phylum Molusca
Molusca
adalah salah satu hewan invertebrata yang memiliki daerah kehidupan (habitat)
yang sangat luas. Secara umum phylum Molusca memiliki karakteristik umum, yaitu
:
1. Bentuk
tubuhnya bilateral simetris, tak beruas dan mempunyai cangkok dari CaCO3
2. Pada
kelompok kerang, kepah dan siput biasanya tersimpan di dalam cangkok yang
merupakan rangka luarnya (eksoskeleton), sehingga anatomi tubuh tidak nampak
dari luar
3. Terdapat
mantel yang digunakan sebagai pembungkus organ dalam (vicera)
4. Diantara
mantel dan tubuh terdapat suatu rongga mantel
5. Biasanya
anus terbuka pada rongga tersebut
6. Cangkok
berfungsi sebagai penguat.
Berdasarkan
simetri tubuh, bentuk kaki, bentuk cangkok, struktur insang dan sistem
sarafnya, phylum Molusca dibagi kedalam lima kelas, yaitu :
1. Kelas
Amphineura, dimana tubuhnya bilateral
simteris, cangkok terdiri atas 8 kepingan kapur yang mempunyai banyak serabut
berlapis-lapis. Contoh : Chiton
2. Kelas
Gastropoda, contoh : siput, bekicot,
dan lain-lain
3. Kelas Scapopoda dengan cangkok seperti
kerucut atau tanduk, ujung cangkok berlubang dan bermantel. Contoh : Dentalium
4. Kelas
Chepalopoda, tubuhnya bilateral,
tubuhnya berubah menjadi lengan yang beralat hisap dengan sistem saraf yang
berkembang di kepala. Contohnya : cumi-cumi, gurita, nautilus dan sebagainya
5. Kelas
Pelecypoda, tubuhnya bilateral
simetris dengan cangkok yang terdiri atas dua bagian yang dihubungkan oleh
engsel dan mantel yang juga terbagi atas dua bagian. Contoh : kerang, tiram,
kepah, dan remis.
Phylum Arthropoda
Arthropoda
adalah hewan invertebrata yang anggota badan atau extremitasnya bersendi-sendi.
Tubuhnya menunjukkan simetri bilateral, keseluruhan susunannya menunjukkan
adanya segmentasi luar atau yang disebut heteronom. Ciri-ciri umum dari
Arthropoda adalah :
1. Mempunyai
appendage yang beruas
2. Tubuhnya
bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas-ruas
3. Tubuh
dibungkus oleh zat kitin, sehingga merupakan eksoskeleton (rangka luar)
4. Biasanya
ruas-ruas terdapat bagian-bagaian yang tidak berkitin, sehingga ruas-ruas
tersebut mudah digerakkan
5. Sistem
saraf tangga tali
6. Coelom
pada hewan dewasa adalah kecil dan merupakan satu rongga berisi darah dan
disebut haemocoel.
Phylum
Arthropoda terbagi dalam 8 kelas, yaitu ;
1. Kelas
Crustacea, contoh : Udang
2. Kelas
Onychophora, contoh : Peropatus
3. Kelas
Chilopoda, contoh : Kelabang
4. Kelas
Diplopoda, contoh : Kelemayar
5. Kelas
Insecta, contoh : Belalang
6. Kelas
Arachnoidea, contoh : Laba-laba
7. Kelas
Pauropoda, contoh : Pauropaus
8. Kelas
Symphyla, contoh : Scutigerella
Phylum Echinodermata
Ciri-ciri
umum Echinodermata, yaitu :
1. Tubuhnya
berbetuk simetri radial pada hewan yang telah dewasa, memiliki 5 bagian, sedang
larvanya simetri bilateral, memiliki 3 jaringan dasar, sebagian alatnya
bersilia tidak memiliki kepala dan otak, tidak bersegmen
2. Permukaan
tubuh umumnya simetri radial, memiliki kaki buluh atau kaki amburakral
3. Tubuh
terbungkus oleh epidermis yang halus dengan disokong oleh penguat berupa
kepingan kapur yang disbeut laminae atau ossicula, yang mudah digerakkan atau
tidak mudah digerakkan, dengan pola yang tetap, sering memiliki duri-duri kapur
yang halus.
4. Saluran
pencernaan sederhana
5. Memiliki
sistem sirkulasi radial yang mengalami reduksi
6. Respirasi
dilakukan dengan insang kecil atau papulae yang tersembul dari coelom
7. Sistem
saraf dengan batang cincin yang bercabang-cabang kearah radial
8. Seks
terpisah, gonad relative besar, pembuluh yang sederhana, jumlah ova yang banyak
sekali, pembuahan terjadi di dalam air, larva mikroskopis, bersilia dan
transparan, hidup bebas dengan berenang, bermetamorfosis yang kompleks.
Beberapa spesies vivipar, beberapa berkembang biak dengan aseksual yaitu dengan
pembelahan sel, memiliki daya regenerasi yang besar sekali.
Echinodermata
terbagi dalam 5 kelas, yaitu :
1. Kelas
Asteroidea, contoh : bintang laut
2. Kelas
Ophiuroidea, contoh : bintang ular
3. Kelas
Echinoidea, contoh : landak laut
4. Kelas
Crinoidea, contoh : lili laut
5. Kelas
Holothuroidea, contoh : tripang laut
Komentar
Posting Komentar